JIKA ANDA INGIN MELIHAT LEBIH LENGKAP ANDA HARUS MENUNJUNGI BLIG INI....

Selasa, 02 April 2013

uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dengan spss


Uji Validitas Item adalah uji
statistik yang digunakan guna menentukan seberapa valid suatu item
pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji Reliabilitas item adalah
uji statistik yang digunakan guna menentukan reliabilitas serangkaian
item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel.








1. Uji Validitas











Uji Validitas Item atau butir dapat
dilakukan dengan menggunakan software SPSS.[1] Untuk proses ini, akan
digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap
item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud.
Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan
diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut.






Agar penelitian ini lebih teliti,
sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total
masing-masing variabel ≥ 0,25.[2] Item yang punya r hitung < 0,25
akan disingkirkan akibat mereka tidak melakukan pengukuran secara sama
dengan yang dimaksud oleh skor total skala dan lebih jauh lagi, tidak
memiliki kontribusi dengan pengukuran seseorang jika bukan malah
mengacaukan.





Cara melakukan Uji Validitas dengan SPSS:






  1. Buat skor total masing-masing variable.

  2. Klik Analyze > Correlate > Bivariate

  3. Masukkan seluruh item variable x ke Variables

  4. Masukkan total skor variable x ke Variables

  5. Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag

  6. Klik OK

  7. Lihat kolom terakhir. Nilai >= 0,25.

  8. Lakukan hal serupa untuk Variabel Y.








2. Uji Reliabilitas





Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:









Note:









Jika nilai alpha > 0,7 artinya
reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha
> 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.[3]
Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:






  • Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

  • Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

  • Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

  • Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah[4]













Jika alpha rendah, kemungkinan satu
atau beberapa item tidak reliabel: Segera identifikasi dengan prosedur
analisis per item. Item Analysis adalah kelanjutan dari tes Aplha
sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel. Lewat
ItemAnalysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliabel dapat
dibuang sehingga Alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.








Reliabilitas item diuji dengan
melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan
SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai Alpha-Cronbach untuk
reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti,
dengan menggunakan SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total
Correlation.





Nilai tiap-tiap item sebaiknya ≥
0.40 sehingga membuktikan bahwa item tersebut dapat dikatakan punya
reliabilitas Konsistensi Internal.[5] Item-item yang punya koefisien
korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas item diulang
dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut. Demikian
terus dilakukan hingga Koefisien Reliabilitas masing-masing item adalah ≥
0.40.





Cara Uji Reliabilitas dengan SPSS:






  1. Klik Analyze > Scale > Reliability Analysis

  2. Masukkan seluruh item Variabel X ke Items

  3. Pastikan pada Model terpilih Alpha

  4. Klik OK







Jika nilai alpha > 0,7 artinya
reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha
> 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.[6]
Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:






  • Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

  • Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

  • Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

  • Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah[7]







----------------------------





Referensi


[1] David D. Vaus, Analyzing Social
Science Data: 50 Key Problems in Data Analysis, (Thousand Oaks: Sage
Publications, 2002) p.31-9.


[2] Marguerite G. Lodico, Dean T.
Spaulding, Katherine H. Voegtle, Methods in Educational Research: From
Theory to Practice (San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc., 2006)
p.211.


[3] Sebastian Rainsch, Dynamic
Strategic Analysis: Demystifying Simple Success Strategies (Wiesbaden:
Deutscher Universitasts-Verlag, 2004) p.167.


[4] Perry Roy Hilton and Charlotte Brownlow, SPSS Explained, (East Sussex : Routledge, 2004) p.364.


[5] John W. Lounsbury, Lucy
W.Gibson, Richard A. Saudargas, “Scale Development” dalam Frederick T.L.
Leong and James T. Austin, The Psychology Research Handbook: A Guide
for Graduate Students and Research Assistants (Thousand Oaks: Sage
Publications, Inc., 2006) p.144.


[6] Sebastian Rainsch, Dynamic ..., loc.cit.


[7] Perry Roy Hilton and Charlotte Brownlow, SPSS ...., op.cit. p. 364.




0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com